Pages

Kamis, 10 September 2009

Legend of Telaga Warna



Antiquity have a kingdom in West Java called Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan is the kingdom prosperous and peaceful. People calm and prosperous life as led by the wise king. Kutatanggeuhan king named Prabu Suwartalaya and named the Queen consort of Purbamanah. Unfortunately Prabu and Queen of descent was not so that they always feel lonely. People are very concerned at this, because who will replace Ratu Prabu and later?

Finally, the King decided to bersemedi. He went to the mountain and found a cave. Therein bersemedi him, pray to God that was descent. After many days of Prabu Suwartalaya pray, one day suddenly heard the sound magical.
"Is it true that you want the seed of Prabu Suwartalaya?" Said the voice is magical.
"Yes! I wanted to have children! "Prabu's Suwartalaya.
"Okay! Mu akan terkabul prayer. Now, return! "Said the unseen voice.

Then Prabu Suwartalaya any home with joy. Correct only a few weeks later, the Queen also contain. All rejoice. There are nine months later when the Queen delivered a beautiful daughter. He was given the name Putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya hold a gala party to celebrate the birth of their daughter. Gilang daughter Rukmini was a daughter of the people favored Kutatanggeuhan.

Several years have passed, Gilang Rukmini daughter grow into a beautiful sweet girl. My daughter Rukmini Gilang very friendly and does not behave well, it may be because girls are very friendly to Prabu and Queen. Only one known child. Whatever they give the girls ask. If it is not my daughter will be very angry and abusive acts. But people still love him. They hope one day my daughter will change behavior accordingly.

A week longer Gilang Rukmini akan daughters aged seven years. Prabu Suwartalaya akan feast in the palace. All people can come and give prayer for Gilang daughter Rukmini. People come together and plan a special gift for their daughter favored. Finally it was agreed that they will give away a necklace which is very beautiful. Necklace is made of gold with the best and many gem-stones of divers colors. So people with a voluntary set aside money for them and to collect the cost of making the gift. They call the best goldsmith in the kingdom to do so.

Finally, the awaited day-waiting also come. People throng the palace to come to a page where my daughter's birthday party Gilang Rukmini held. In front of the palace is a stand of majestic stage. People yell when sorai-Prabu and Queen of a stage. Moreover, when the daughter Rukmini Gilang out of the palace and wave hands. People are very happy to see that beautiful sweet daughter. Party was held with the gala.

Now was time the people present their special gift. They provide a gift box that Gilang daughter Rukmini. Prabu Suwartalaya open the box and remove the necklace pied a very beautiful and give it to Gilang daughter Rukmini. Gilang daughter Rukmini looked necklace with brow wrinkled. Prabu look Suwartalaya daughter, "Come on bud, wearing the necklace! That is the mark of the people you love. Do not make them disappointed! "
"Yes my daughter. Necklace is very beautiful. Come on fool! Let the people happy, "said the Queen Purbamanah.
"Good? This necklace crook. Color Economics, plebeian! I did not want to wear! "Screaming Gilang daughter Rukmini.
He is one necklace to the floor until destroyed. Prabu Suwartalaya, Queen Purbamanah and people can only be stupefied Kutatanggeuhan witnessed the incident. Then the Queen weeping Purbamanah broken. He was very sad to see daughter's behavior. Finally, all eyes are out of water, until the palace was wet by watering them. They continue to cry their eyes to water flooding the palace, and suddenly it's out in the ground water that is swift, the longer the more. Until eventually submerged Kutatanggeuhan kingdom and a beautiful lake that is displayed.

Now the lake that we can still meet in the Puncak area, West Java. The lake is called Telaga Warna, as if the sunny days, water will reflect sunlight to appear colorful. He said, it is the reflection of the color comes from the necklace Gilang daughter Rukmini.

Versi Indonesia :

Jaman dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Sayang Prabu dan Ratu belum dikaruniai keturunan sehingga mereka selalu merasa kesepian. Rakyat pun sangat mengkhawatirkan keadaan ini, karena siapa yang akan menggantikan Prabu dan Ratu kelak?

Akhirnya Raja memutuskan untuk bersemedi. Dia pergi ke gunung dan menemukan sebuah gua. Disanalah dia bersemedi, berdoa kepada Tuhan supaya dikaruniai keturunan. Setelah berhari-hari Prabu Suwartalaya berdoa, suatu hari tiba-tiba terdengar suara gaib.
“Benarkah kau menginginkan keturunan Prabu Suwartalaya?” kata suara gaib tersebut.
“Ya! Saya ingin sekali memiliki anak!” jawab Prabu Suwartalaya.
“Baiklah! Doamu akan terkabul. Sekarang pulanglah!” kata suara gaib.

Maka Prabu Suwartalaya pun pulang dengan gembira. Benar saja beberapa minggu kemudian, Ratu pun mengandung. Semua bersuka cita. Terlebih lagi ketika sembilan bulan kemudian Ratu melahirkan seorang putri yang cantik. Dia diberi nama Putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya mengadakan pesta yang meriah untuk merayakan kelahiran putri mereka. Putri Gilang Rukmini pun menjadi putri kesayangan rakyat Kutatanggeuhan.

Beberapa tahun telah berlalu, putri Gilang Rukmini tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Sayang putri Gilang Rukmini sangat manja dan berperangai tidak baik, mungkin karena Prabu dan Ratu sangat memanjakannya. Maklumlah anak semata wayang. Apapun yang diminta oleh putri pasti segera dituruti. Jika tidak putri akan sangat marah dan bertindak kasar. Namun rakyat tetap mencintainya. Mereka berharap suatu hari perangai putri akan berubah dengan sendirinya.

Seminggu lagi putri Gilang Rukmini akan berusia tujuh belas tahun. Prabu Suwartalaya akan mengadakan pesta syukuran di istana. Semua rakyat boleh datang dan memberikan doa untuk putri Gilang Rukmini. Rakyat berkumpul dan merencanakan hadiah istimewa untuk putri kesayangan mereka. Akhirnya disepakati bahwa mereka akan menghadiahkan sebuah kalung yang sangat indah. Kalung itu terbuat dari emas terbaik dan ditaburi batu-batu permata yang beraneka warna. Maka rakyat dengan sukarela menyisihkan uang mereka dan mengumpulkannya untuk biaya pembuatan hadiah tersebut. Mereka memanggil pandai emas terbaik di kerajaan untuk membuatnya.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Rakyat berduyun-duyun datang ke halaman istana tempat pesta ulang tahun putri Gilang Rukmini diadakan. Di depan istana sudah berdiri sebuah panggung yang megah. Rakyat bersorak-sorai saat Prabu dan Ratu menaiki panggung. Apalagi ketika akhirnya putri Gilang Rukmini keluar dari istana dan melambaikan tangannya. Rakyat sangat gembira melihat putri yang cantik jelita. Pesta pun berlangsung dengan meriah.

Kini tiba saatnya rakyat mempersembahkan hadiah istimewa mereka. Mereka memberikan kotak berisi hadiah itu kepada putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya membuka kotak tersebut dan mengeluarkan kalung beraneka warna yang sangat indah dan memberikannya kepada putri Gilang Rukmini. putri Gilang Rukmini memandang kalung itu dengan kening berkerut. Prabu Suwartalaya memandang putrinya, “Ayo nak, kenakan kalung itu! Itu adalah tanda cinta rakyat kepadamu. Jangan kecewakan mereka nak!”
“Iya putriku. Kalung itu sangat indah bukan. Ayo kenakan! Biar rakyat senang,” kata Ratu Purbamanah.
“Bagus apanya? Kalung ini jelek sekali. Warnanya norak, kampungan! Aku tidak mau memakainya!” teriak putri Gilang Rukmini.
Dia membanting kalung itu ke lantai hingga hancur. Prabu Suwartalaya, Ratu Purbamanah dan rakyat Kutatanggeuhan hanya bisa tertegun menyaksikan kejadian itu. Lalu tangis Ratu Purbamanah pecah. Dia sangat sedih melihat kelakuan putrinya. Akhirnya semua pun meneteskan air mata, hingga istana pun basah oleh air mata mereka. Mereka terus menangis hingga air mata mereka membanjiri istana, dan tiba-tiba saja dari dalam tanah pun keluar air yang deras, makin lama makin banyak. Hingga akhirnya kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah.

Kini danau itu masih bisa kita temui di daerah Puncak, Jawa Barat. Danau itu dinamakan Telaga Warna, karena jika hari cerah, airnya akan memantulkan cahaya matahari hingga tampak berwarna-warni. Katanya, itu adalah pantulan warna yang berasal dari kalung putri Gilang Rukmini.


0 komentar:

Watching TV ... ^ _ ^

tutorial blogger Indonesia

DILARANG BUANG SAMPAH DI BLOG INI

Followers

Search This Blog

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More